Gara-gara kerap jatuh, pesawat CN-235 buatan IPTN tak laku dijual. Untuk mengatasi hal inı kepala bagian pemasaran IPTN mengusulkan kepada pimpinannya, Habibie sebuah strategi baru. Selain mengubah mesinnya menjadi serba otomatis, Habibie diminta agar merekam suaranya untuk kemudian disiarkan di setiap pesawat buatan IPTN, CN-250.
“Agar penumpang merasa dihormati dan diperhatikan oleh Pak Menteri,” ujar staf pemasaran. Habibie pun setuju.
Alhasil, dalam seluruh penerbangan pesawat N250 terdengar suara Habibie melalui interkom, “Para penumpang yang saya hormati selamat datang di pesawat terbang buatan anak negeri sendiri. Pesawat ini sepenuhnya otomatis. Mesin yang digunakan pesawat ini merupakan mesin pertama di dunia dan dibuat oleh para insinyur aeronautika IPTN.”
Penumpang bertepuk tangan dan pada tersenyum. Mereka gembira dan merasa dihormati dengan menumpang CN-250. Tetapi senyum penumpang tak berlangsung lama. Selang kemudian terdengar lagi suara, “Kita akan terbang pada ketinggian 10 ribu meter di atas permukaan laut. Penerbangan bebas rokok ini akan mempunyai kecepatan 5 ribu kilometer per jam. Pesawat ini tidak mempunyai pilot dan tidak ada pramugari. Seluruhnya dikontrol secara elektronis, fly by wire. Semua instrumen bekerja normal ... bekerja normal ... bekerja normal ... bekerja normal.