Di tengah maraknya protes dan demonstrasi menolak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi Undang-Undang TNI yang baru, Kementerian Sosial mengusulkan mantan presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Dilansir oleh Kompas.com, 20 April 2025, sejumlah tokoh kembali diusulkan sebagai calon pahlawan nasional tahun 2025. Mereka diantaranya Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).
Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa tokoh yang disepakati Dewan Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan pada 2024 akan kembali diusulkan pada 2025. Hal ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada keputusan dari Presiden terkait usulan tersebut.
Mengingat latar belakang dan masa lalu Presiden Prabowo Subianto sebagai salah satu mantan pejabat militer yang terlibat dalam kekejaman dan kekerasan Orde Baru, besar kemungkinan Soeharto akan diangkat menjadi pahlawan nasional pada tahun 2025 ini.
Untuk memanipulasi kesadaran massa, narasi dan jargon “Persatuan Nasional”, "Persatuan Bangsa" dan “Rekonsiliasi Nasional” akan digembar-gemborkan sebagai pembenarannya. Padahal, kita tentu tahu bahwa kebijakan ini tidak lebih dari upaya membersihkan sejarah kelam Prabowo Subianto sendiri, memulihkan nama Soeharto dan Orde Baru, serta secara tidak langsung menyalahkan gerakan massa penggulingan Soeharto pada Mei 1998.
Ironisnya, barisan tokoh pro-demokrasi dan aktivis Reformasi 1998 pendukung setia Prabowo Subianto dipastikan akan diam seribu bahasa. Tidak perlu heran bila nanti sebagian diantaranya tanpa tahu malu menyatakan dukungan penuh penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional.